11/10/2018

Bunuh Rasa Curiga


Bunuh Rasa Curiga

Perasaan curiga adalah pembunuh bagi dua orang yang sedang menjalani hubungan jarak jauh. Perasaan itu timbul ke permukaan dari dalam kepala, dan mengarah kepada pengrusakan kepercayaan. Jika ia tidak bisa dikendalikan, ia bisa akan terus tumbuh. Dengan pelan-pelan ia akan membakar dua orang yang sedang menunggu dan bertahan. Ia adalah bibit pembunuh yang berbahaya dan buta di dalam hati. Ia butuh dikendalikan dan ditenangkan. Kemudian dibunuh pelan-pelan.

"Aku menyadari hal itu, karena itu aku ingin selalu berhati-hati dalam mencintai kamu. Karena kita sedang dipisahkan jarak"

Baca juga :
Menenagkan Perasaan Resah

Aku sebagai manusia biasa, tak bisa mengelakan perasaan cemburu tumbuh dan ada menimpaku. Saat kau pergi ke suatu tempat, dan kamu telat dan lupa untuk mengabari aku. Di kondisi itulah, jika tidak mampu  menyabarkan diri dan berpikir jernih, seringkali membuat suasan menjadi keruh. Hubungan yang tadinya baik-baik saja, bisa tiba-tiba menjadi celaka. Satu diantara kita akan menaruh curiga. Hal ini yang akan menyebabkan peperangan diantara kita, jika tidak ada yang mengingatkan akan hubungan kita yang sedang dalam masa sama-sama berjuang dan memperjuangkan.

Salah satu yang melahirkan rasa curigaku kepadamu adalah ketidak mampuanku untuk mengendalikan diri terhadap rasa takut kehilanganmu. Hal yang sejatinya tidak perlu dijaga untuk dua orang yang sedang menjalani hubungan jarak jauh. Karena kunci yang terpenting dalam hubungan jarak jauh adalah saling mempercayai dan saling menjaga. Dan berkomunikasi untuk pengimbangannya. Curiga yang berlebihan seringnya buta, dan membuat lupa untuk berkomunikasi dengan baik. Ia seringkali membuat ketakutan yang berlebihan namun tersembunyi. Kemudian menjelma menjadi api-api pertengkaran. Pelan-pelan rasa nyaman akan berkurang. Pelan-pelan merenggangkan. Dan tanpa pemikiran panjang, ia akan membuahkan kata-kata yang menyakitkan.

Itulah sebabnya, saat perasaan itu tumbuh. Aku selalu berusaha untuk menepis dan membunuhnya. Aku tenangkan diriku berkali-kali. Aku tidak ingin menyakitimu dengan kekuatan yang aku punyai. Aku ingin kita saling berbicara baik-baik. Mengungkapkan apa yang kita takutkan dengan ketenangan. Terus menjaga apa yang sudah saling kita harapkan dan percayakan.

Kita tidak sedang untuk mencoba-coba. Kita sedang memperjuangkan impian besar bersama. Jika tidak mampu membunuh rasa curiga, maka habislah kita. Maka sejauh apapun jarak, sejenuh apapun, jangan biarkan hati menjadi retak karenanya. Dengan itu, kita akan selalu saling jatuh cinta. Dan trus memupuk perasaan akan tidak adanya hal-hal yang perlu dicemaskan, selama kita kemasi dengan saling percaya.


____ Masih menelurusi sejarah hati, yang pernah terjadi saat itu...

Zae21 | 10/11/2018 | 17:23 WIB

Kami sepakat, bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang indah, yang Tuhan ciptakan...